A. Impuls.
Sebuah benda yang massanya m dan mula-mula bergerak dengan kecepatan V0
kemudian dalam selang waktu ∆t kecepatanya berubah menjadi V. Sehingga Impuls
dapat didifinisikan sebagai hasil perkalian antara gaya rata –rata dengan selang waktu selama itu
bekerja.
I = F. t
Keterangan :
I = Impuls ( Newton sekon )
F = gaya ( newton )
t = selang
waktu ( sekon )
impuls termasuk besaran vector yang arahnya sama dengan arah gaya
impulsive, yaitu gaya yang mengerjakan impuls. Pada suatu benda dalam selang
waktu tertentu. Di luar selang waktu tersebut besar gaya impulsive adalah nol.
Jika grafik gaya (F) terhadap waktu (t) telah diketahui , maka besarnya impuls
dapat ditentukan dengan menghitung luas daerah di bawah kurva dalam selang
waktu tertentu,
B. Pengertian momentum
Setiap
benda yang bergerak pasti memiliki momentum. Momentum dapat dipahami sebagai
ukuran kesulitan untuk mendiamkan sebuah benda, misalnya sebuah mobil yang
membawa muatan penuh dan mobil yang tanpa muatan yang sama- sama bergerak
dengan kecepatan yang sama, maka untuk menghentikanya maka memerlukan gaya yang
lebih besar adalah mobil yang penuh dengan muatan.
Momentum suatu benda didefinisikan
sebagai hasil perkalian antara massa
benda dengan kecepatannya.
P=m.V
Keterangan :
P = momentum
( kg.m.s-1 )
m = massa benda ( kg )
V = kecepatan (
m/s )
Karena kecepatan merupakan besara vektor makan momentum termasuk besaran vector yang arahnya sama dengan arah kecepatan benda
saat itu. Karena momentum termasuk besaran vector maka penjumhan dan pengurangan dua vector
momentum haruslah mengikuti aturan pada hitungan vector.
C. Hubungan antara impuls dan
Perubahan Momentum
V1 V2
F
Jika kita gunakan hukum II Newton yang menyatakan bahwa laju perubaha
momentum sebuah benda berbanding dengan besar gaya yang bekerja dalam elang
waktu tertentu
Sebuah benda bermassa m mengalami
perubahan kecepatan dari v1 menjadi v2 karena pengaruh gaya konstan F yang
bkerja padanya dalam selang waktu antara t1 dan t2..
Berdasarkan hukum II Newton:
F = ma = m
F.
I = mv2-mv1
I = p2-p1
I =
I = F.
= adalah impuls yang dilakukan oleh gaya F, maka
p1= m1v1
= adalah momentum benda pada saat kecepatan v1
p2= m2v2
= adalah momentum benda pada saat kecepatan v2.
Dari persamaan tersebut dapat
dinyatakan bahwa impuls yang dikerjakan oleh suatu gaya pada sebuah benda sama dengan perubahan momentum benda
tersebut, yakni momentum akhir dikurangi awal. Arah perubahan momentum benda
arah gaya yang mengerjakan impuls pada benda tersebut.
Fenomena Impuls yang sering kita temui misalnya: menendang batu lebih sakit
dibanding menendang bola dengan massa yang sama , karena waktu kontak antara
kaki dengan batu lebih kecil dari pada selang waktu kontak antara kaki dan
bola.
Sarung tinju dipakai oleh oleh petinju dengan maksud agar pukulan yang
mengenahi tubuh memiliki waktu kontak yang lebih lama sehingga tidak
membahayakan lawan yang menerima pukulan.
D. Hukum kekekalan momentum pada peristiwa tumbuhan :
v1 v2 v1 v2
F1 F2
I
II
I II
Sebelum tumbukan
saat tumbukan setelah tumbukan
pada saat bertumbukan, kereta I
mengerjakan gaya pada kereta II dengan gaya F1, ke kanan, kereta II
mengerjakan gaya yang sama pada kereta I
dengan gaya F2 ke kiri.
Akibat adanya gaya aksi dan reaksi kedua
benda dalam selang waktu tertentu akan saling melepaskan diri dengan kecepatan
masing-masing v dan v
F aksi = F reaksi
F1.
= F2.
m1v1 - m1v= - (m2v2- m2v)
m1v1+ m2v2=
m1v+ m2v
Keterangan :
P1 , P2 =
momentum benda 1 dan momentum benda 2 sebelum tumbukan
P = momentum
benda 1 dan momentum benda 2 setelah tumbukan
m1 , m2 = massa benda 1 dan 2
V1 , V2 =
kelajuan benda 1 dan 2 sebelum tumbukan
kelajuan
benda 1 dan 2 setelah tumbukan
Hukum kekekalam momentum pada peristiwa tumbukan
Jumlah momentum sistem benda sesaat
sebelum tumbukan dan sesaat setelah tumbukan besarnya sama sepanjang tidak ada
pengaruh gaya dari luar sistem”.
E. Tumbukan
Banyak kejadian dalam kehidupan sehari-hari, dalam peristiwa tumbukan
antara dua kendaraan adalah salah satu contoh tumbukan. Benda dikatakan
bertumbukan jika dalam geraknya mengalami persinggungan dengan benda lain
sehingga saling memberikan gaya. Jika tidak ada gaya luar yang bekerja momentum
total kedua benda yang bertumbukan adalah tetap. Jadi berlaku hukum kekekalan
momentum, akan tetapi hukum kekekalan energi kinetik biasanya tidak berlaku.
Oleh karena itu tumbukan dua benda dibedakan menjadi tiga jenis yaitu: tumbukan
lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian dan tumbukan tidak lenting sama
sekali.
1. Tumbukan lenting Sempurna.
Dua benda dikatakan mengalami tumbukan lenting sempurna jika pada tumbukan
itu tidak terjadi kehilangan energi kinetik. Jadi energi kinetik total kedua
benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah tetap. Dengan demikian, pada tumbukan
lenting sempurna berlaku hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan energi
kinetik.
Sehingga
pada Tumbukan lenting Sempurna berlaku:
a. jumlah momentum sesaat sebelum tumbukan = jumlah momentum sesaat
setelah tumbukan
m1v1+ m2v2=
m1v+ m2v
b. jumlah energi kinetic sesaat sebelum tumbukan= jumlah energi kinetic
sesaat setelah tumbukan.
Ek1+Ek2=
Ek+Ek
½
mv+ ½ mv=½ m(v)2+ ½ m(v)2
c. Koefisien restitusinya sama dengan
Satu.
Koefisien restitusinya(e)
didefinisikan sebagai sebagai negative dari dari perbandingan antara kecepatan relative kedua benda sesaat
setelah tumbuhan dengan kecepatan relative
kedua benda sesaat sebelum tumbukan . untuk tumbukan lenting sempurna.
e = -
e = 1
2. Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali.
Dua benda dikatakan mengalami
tumbukan tidak lenting sama sekali jika setelah tumbukan kedua benda bergabung
menjadi satu dan bergerak besama-sama, sehingga kecepatan kedua benda setelah
tumbukan sama. Pada tumbukan tidak lenting sama sekali tidak lenting sama
sekali terjadi pengurangan energi kinetik
Sehingga pada tumbukan Tidak
Lenting Sama Sekali.berlaku :
a. Setelah
tumbukan, kedua benda menyatu dan bergerak dengan kecepatan yang sama.
V11 = V21 = V1
b. Hukum
kekebalan momentum tetap berlaku
m1v1+
m2v2= m1v+ m2v
c. Hukum
kekelan energi kinetik tidak berlaku lagi karena ada energi kinetic sistem
benda yang berubah menjadi energi kalor atau energi bentuk lain.
Ek =
Koefisien restitusinya sama dengan n
e= 0
3.
Tumbukan lenting
sebagian:
Dialam sekitar kita tumbukan yang
sering terjadi adalah Tumbukan lenting sebagian. Sebagai contoh bola ping-pong
yang dilepas dari ketinggian h1 diatas laintai ,setelah menumbuk
lantai bola terpental denga ketinggian h2 diatas laintai dengan h2
lebih kecil dari h1
H1
V1 V h2
Pada
Tumbukan lenting sebagian berlaku :
a.
Hukum kekebalan momentum tetap berlaku
m1v1
+ m2v2. = m1v11
+ m2v21
b. Hukum
kekelan energi kinetik tidak berlaku lagi karena sebagian energi kinetic sistem berubah menjadi energi kalor atau energi
bentuk lain.
Ek=
S Ek - S Ek 1 .
c. Koefisien
restitusinya diantara nol sampai dengan
satu.
0 < e < 1
0 Response to "MATERI MOMENTUM IMPULS DAN TUMBUKAN"
Post a Comment