TAK SEMUA YANG DAPAT DIHITUNG DIPERHITUNGKAN

TAK SEMUA YANG DIPERHITUNGKAN DAPAT DI HITUNG

MATERI MOMEN GAYA

  1. Momen Gaya
Perhatikan gambar berikut ini!

Keterangan :
F  :  Gaya (N)
O :  Pusat massa benda/pusat momen
  :  Jarak antara garis kerja gaya dengan pusat massa benda. (m)
Pehatikan gambar 9.4 (a) Gaya F yang garis kerjanya mengenai pusat massa benda (O) membuat benda bergerak Translasi.(bergeser), Sedangkan pada gambr 9.4 (b) Gaya F yang garis kerjanya mempunyai jarak tertentu (ℓ) dari pusat massa benda (O) dan menyebabkan benda menjadi berotasi disebut momen gaya/torsi.
Persamaan momen gaya adalah sebagai berikut!

Keterangan :
I :  Momen Gaya (Nm)
r  :  Vektor kedudukan (m)
F  : Gaya (N)
Perhatikan gambar 9.5 berikut!

Keterangan :
       l : lengan momen (m)
       F : Gaya (N)
       I : Momen Gaya (mN)
Jika antara sudut r dan F adalah  , maka besar momen gaya adalah :
Arah Momen Gaya
Momen gaya merupakan besaran Vektor, Arah momen Gaya di tentukan sebagai berikut:
1.      Dengan menggunakan aturan tangan kanan perhatikan gambar 9.6

Telapak tangan dengan 4 jari mengepal, arah 4 jari menunjukkan arah gaya (F), sedangkan arah jempol menunjuk keatas menunjukkan arah momen gaya.
2.      Arah Momen gaya juga dapat dinyatakan menurut arah gaya
 

Perhatikan gambar 9.7 diatas besar gaya (F) yang bekerja berjarak r terhadap pusat massa (P), momen gaya bernilai positif jika arah searah jarum jam, dan sebaliknya berharga negatif jika berkebalikan dengan arah jarum jam
Resultan beberapa Momen Gaya
Jika pada suatu benda bekrja beberapa buah gaya yang membentuk beberapa moemen gaya, maka resultan momen gaya sama dengan jumlah aljabar dari masing-masing gaya itu.







Perhatikan gambar 9.8 diatas terdapat 4 buah momen gaya yang bekerja pada sistem, untuk itu resultan momen gaya adalah jumlah dari ke 4 momen gaya
Jadi resultan momen gaya adalah:
Momentum Sudut (ANGULER)
Partikel yang bergerak melingkar memiliki momentum sudut. Untuk memahami hal ini, bayangkan sebuah partikel bermassa  berputar dengan kecepatan sudut  pada suatu sumbu putar  yang terletak pada jarak  dari partikel itu. Lalu linear partikel itu adalah  dan nilai momentum linear partikel itu adalah:

Dalam gerak rotasi, yang dimaksud momentum sudut (anguler) adalah momen momentum linear terhadap suatu sumbu putaran. Jika momentum sudut kita beri lambang , untuk itu momen sudut merupaka perkalian momen p linier terhadap jarak r:
Dengan memasukkan persamaan p= m v sehingga menjadi:

Karena  dan  merupakan besaran vector, dan  merupakan hasil perkalian dua vektor (perkalian silang), antara vektor  dan vektor . Momentum Sudut dirumuskan :
Jika sudut antara  dan  adalah  , maka besar momentum sudut  kita nyatakan:
Arah momentum sudut ditentukan dengan aturan tangan kanan, seperti penentuan arah momen gaya. Lipatlah keempat jari dari arah  ke , maka ibu jari menunjukkan arah .
 

Resultan Momentum sudut
Benda selalu dipandang terdiri atas banyak partikel dengan massa  dan seterusnya. jarak masing-masing partikel dari sumbu putaran  dan seterusnya. Semua partikel berputar dengan kecepatan sudut sama, yaitu . Jadi, momentum sudut masing-masing partikel dapat kita tuliskan:  dan seterusnya. Formulasi untuk resultan momen sudut adalah:
Momen Inersia
Besaran massa terhadap kuadrat jarak sumbu putar sangat penting artinya untuk menganalisis sifat gerak berputar. Pada gerak translasi sifat kelembaman direpresentasikan dengan massa, dalam gerak rotasi kelembaman di representasikan dengan I, Besaran  ini kemudian disebut momen inersia. Sebuah partikel bermassa  yang berputar pada sebuah sumbu berjarak  dari , dikatakan memiliki momen inersia  sebesar:
Momen inersia merupakan besaran skalar. Satuannya dalam SI ialah . Untuk momen inersia sebuah benda terhadap suatu sumbu putar, dapat dipandang sebagai jumlah momen inersia partikel-partikel penyusunannya.
Momentum sudut dan momen inersia
Telah kita bahas diatas bahwa persamaan momen sudut , sedangkan persamaan momen inersia dinyatakan bahwa . Tugas kita berikutnya adalah mencoba memhubungkan kedua persamaan, dengan memperhatikan bahwa I=mr2, dan ,kita  akan diperoleh:
Perhatikan persamaan momentum sudut  di atas, tampak mirip (analog) dengan persamaan momentum linier . Analogi ini menunjukkan gerak translasi dan gerak rotasi mereka identik!
Beberapa Kasus Dalam Menentukan Momen Inersia
Besarnya momen inersia beberapa bentuk benda dapat kita tentukan melalui perhitungan matematis. Ternyata besarnya momen inersia suatu benda bergantung pada bentuk benda dan letak sumbu putarnya. Berikut ini akan kita cari Momen inersia beberapa benda
Pada batang silinder pejal dengan sumbu melalui pusat dapat kita tentukan melalui berikut ini!
I = mr2
I = mr2
Momen gaya dan percepatan sudut
Misalkan sebuah silinder dipengaruhi oleh sebuah gaya tetap  yang arahnya menyinggung permukaan silinder. Gaya  ini menimbulkan momen gaya sebesar  dan memberikan percepatan sudut (perubahan kecepatan sudut) pada silinder.
Menurut hukum II Newton, , maka kita dapat menuliskan hubungan:
Hubungan percepatan linear  dengan percepatan sudut (anguler)  adalah . Dengan demikian,persamaan menjadi:
Sudah kita ketahui bahwa harga  itu adalah momen inersia Oleh karena itu,persamaan   dapat kita tulis menjadi :
Persamaan tersebut tampak menyerupai (analog) dengan persamaan  (Hukum II Newton).
Energi Kinetik Rotasi dan Translasi
Dalam gerak translasi, kita telah mengenal energi kinetik translasi, dengan rumusan:
Dalam gerak rotasi pun kita akan berhubungan dengan energi kinetik rotasi, yang dirumuskan sebagai:
Keseimbangan benda tegar
                        Pada kasus sehari-hari umumnya suatu benda bergerak mengalami gerak translasi dan rotasi. Bila benda tidak bertranslasi tetapi hanya berotasi dikatakan benda itu memiliki keseimbangan translasi Persyarat keseimbangan translasi adalah (untuk 2 dimensi)
 ∑ F= 0 →   ∑ Fx=0
                    ∑ Fy=0
benda yang memikili keadaan diatas dikatakan tidak mempunyai percepatan linear, dalam arti a (percepatan) adalah 0, benda ini mungkin dalam keadaan :
1.      diam ( seimbang statis) atau
2.      bergerak dengan kecepatan tetap ( seimbang dinamis)
Sebaliknya suatu benda memiliki keseimbangan rotasi apabila benda tersebut tidak memiliki percepatan sudut atau    adalah 0 , benda ini mungkin :
1.      diam
2.      memiliki kecepatan sudut tetap (ω)
Apabila suatu benda sekaligus memiliki kedua keseimbangan, transslasi dan rotasi maka benda tersebut memerlukan syarat :
  ∑ F = 0
  ∑ = 0
            Hubungan Antara Gerak Translasi dan Rotasi.
Titik Berat benda
                        Jika kita memperhatikan sebuah benda maka dapat kita anggap bahwa benda ini merupakan kumpulan titik-titik materi yang padanya bekerja gaya-gaya berat, gaya berat ini menuju pusat bumi dan tegak lurus ke permukaan bumi titik tangkap gaya berat benda itu disebut titik berat.
Untuk benda yang bentuknya teratur, misalnya balok atau kubus titik beratnya  terletak di perpotongan diagonal ruang bangun tersebut.
Untuk benda yang tidak teratur misal sebuah kertas karton untuk menentukan titik beratnya adalah :
1. Buat lubang di tepi karton dan gantung benda tersebut dengan benang, buatlah  tanda garis mengikuti garis tegak lurus benang.
2. Buat lah lubang lagi di tepi karton sembarang dan lakukan seperti no.1, kemudian tentukan garis perpotongan garis tadi. Ini adalah pusat massa dari karton.
Untuk benda gabungan yang bentuknya teratur  perumusanya adalah:

Macam –macam keseimbangan
Keseimbangan Stabil adalah keseimbangan apabila gaya dihilangkan maka dalam beberapa saat ia akan diam kembali di tempatnya
Contoh: kelereng di taruh di mangkuk
 Keseimbangan labil adalah : keseimbangan apabila gaya dihilangkan maka dalam beberapa saat ia tidak akan  kembali di tempatnya
Contoh : kelereng di taruh diatas bola
Keseimbangan netral (indiferent) adalah: keseimbangan apabila gaya dihilangkan maka ia akan diam tetapi di tempat yang berbeda,titik berat benda tetap pada satu garis lurus.
Contoh: kelereng di taruh di lantai

0 Response to "MATERI MOMEN GAYA"

Post a Comment